Tujuan pernikahan Kristen adalah sebagai pengikat janji, kesaksian, pelayanan khusus sebagai keluarga, mewujudkan tanggung jawab, rumah tangga yang bertumbuh, menjadi manusia seutuhnya, pengemban jiwa orang percaya, menciptakan masyarakat baru Allah dan menjadi persahabatan.
Sebagai contoh, dalam Alkitab dijelaskan bahwa pernikahan adalah pengikat janji. "Karena itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya dan keduanya akan menjadi satu daging" (Kejadian 2:24). Pernikahan juga dipandang sebagai kesaksian. Dalam pernikahan, seorang Kristen dipanggil untuk pelayanan khusus yakni sebagai keluarga. "Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya dan keduanya akan menjadi satu daging" (Matius 19:5). Pernikahan juga mewujudkan tanggung jawab. "Hai suami-suami, kasihilah isterimu sama seperti Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya" (Efesus 5:25).
