Tembang Pocung adalah tembang urutan nomor terakhir dari kesebelas judul tembang macapat. Dalam bahasa Jawa Tembang pocung berasal dari kata “pocong” yang bersangkutan dengan kematian seseorang. Tembang Pocung mengandung pesan moral tentang kehidupan dan kematian. Tembang ini menceritakan tentang prosesi yang ditempuh setelah terpisahnya roh manusia dari jasad untuk menjalani kehidupan selanjutnya .
Paugeran dalam tembang macapat terdiri dari tiga macam yaitu paugeran guru gatra, guru wilangan dan guru lagu. Paugeran guru gatra adalah jumlah baris pada setiap bait lagu. Paugeran guru wilangan adalah jumlah suku kata pada setiap baris lagu. Sedangkan paugeran guru lagu adalah tibane swara wanda pungkasan ing saben gatra.